Humas Polres Pangkalpinang – Hari Raya Nyepi merupakan perayaan Tahun Baru Hindu yang dihitung berdasarkan penanggalan kalender saka yang dimulai pada tahun 78 masehi.
Bagi umat Hindu, Nyepi menjadi tonggak untuk insaf dan sadar diri dan tahun ini, Hari Raya Nyepi jatuh pada 3 Maret 2022.
Kapolres Pangkalpinang AKBP Dwi Budi Murtiono, S.IK, M,H mengatakan, kegiatan melasti sebagai bagian dari rangkaian perayaan Nyepi Tahun baru saka 1944. Terlebih kegiatan ini dilaksanakan oleh umat Hindu yang ada di Kota Pangkalpinang, dalam keadaan sehat dan patuhi protokol kesehatan.
“Keluarga besar Polres Pangkalpinang beserta staf dan Bhayangkari cabang Pangkalpinang mengucapkan selamat hari raya Nyepi Tahun baru saka 1944 tahun 2022. Semoga seluruh umat Hindu, senantiasa diberikan kekuatan kesehatan kesejahteraan serta kedamaian dalam melaksanakan ajaran dharma kebaikan,” ungkap Kapolres AKBP Dwi Budi.
Kapolres melanjutkan, perayaan hari raya Nyepi memberikan inspirasi kepada masyarakat untuk selalu menjaga keharmonisan hidup sebagai jalan menuju kebahagiaan.
Dalam Tri Hita Karana (tiga penyebab kebahagiaan), umat Hindu diajarkan bahwa sraddha bhakti pada Tuhan/ Hyang Widi Wasa, harus juga diwujudkan dengan menjaga keharmonisan dengan sesama, serta menjaga hubungan yang harmonis dengan alam lingkungan sekitar.
“Semoga memasuki tahun baru saka 1944 ini, umat Hindu di Kota Pangkalpinang dapat menjalani kehidupan bersama yang makin harmonis damai dan sejahtera. Dari Upacara Melasti, semoga kita lebih banyak melakukan introspeksi diri, mengasah budi sebagai upaya pembersihan diri dan alam semesta, kesadaran tentang pentingnya pembersihan diri dan alam semesta. Hal ini untuk mencapai kemuliaan hidup bukan hanya menjadi inspirasi bagi umat Hindu, tetapi juga sebagai masyarakat Kota Pangkalpinang,” harap Kapolres.
“Kehidupan bermasyarakat di Pangkalpinang dengan penduduk yang majemuk beragam dan berbeda. Perbedaan latar belakang agama, suku, budaya bukan penghalang bagi kita untuk bersatu, untuk hidup rukun. Dalam keharmonisan, perbedaan juga bukan penghalang untuk hidup saling menghormati, saling membantu, saling tolong-menolong dan membangun solidaritas yang kokoh. Kebersamaan dan kesadaran yang kuat bahwa kita adalah saudara masyarakat Kota beribu senyuman yang kita cintai,” tutup AKBP Dwi.